Dalam dunia sablon digital, teknik multilayer atau layering antara sablon DTF (Direct to Film) dan bahan polyflex semakin populer untuk menciptakan desain yang lebih kompleks dan menarik. Namun, banyak yang mengalami kegagalan saat menggabungkan keduanya. Salah satu masalah umum adalah polyflex tidak menempel sempurna pada hasil sablon DTF.
Jika kamu pernah mengalami hal ini, kemungkinan besar kamu melewatkan satu langkah penting: proses trimming desain!
Kesalahan paling umum dalam multilayer DTF dan polyflex adalah langsung menumpuk desain tanpa persiapan file yang tepat. Padahal, saat dua jenis bahan dengan karakter berbeda ditumpuk, akurasi sangat penting agar hasilnya presisi dan tahan lama.
1. Kenapa Polyflex Tidak Menempel?
Polyflex bisa mengalami masalah dalam menempel pada sablon DTF jika proses pemotongan dan penataan desain tidak dilakukan dengan benar. Berikut adalah beberapa penyebab utama:
- File desain tidak dipersiapkan dengan tepat, terutama dalam format vektor
- Kesalahan posisi atau penempatan desain polyflex pada tinta DTF yang belum kering sempurna
- Proses pressing yang tidak sesuai urutan, yaitu menempelkan polyflex sebelum sablon DTF selesai diproses.
Menghindari kesalahan ini sangat penting agar hasil sablon multilayer bisa lebih maksimal.
2. Langkah-Langkah Multilayer yang Benar
Agar hasil multilayer kamu berhasil, berikut beberapa tips praktis yang wajib kamu ikuti:
Gunakan Format Vektor untuk Polyflex
Sebelum melakukan proses pemotongan, pastikan desain polyflex kamu dalam format vektor seperti .AI, .CDR, atau .SVG. Format ini akan memudahkan proses cutting agar lebih akurat, dan desain tetap tajam serta sesuai dengan ekspektasi.
Pisahkan File DTF dan Polyflex
Jangan satukan desain DTF dan polyflex dalam satu file. Pisahkan keduanya menjadi dua file terpisah: satu untuk sablon DTF, dan satu lagi untuk cutting polyflex. Dengan memisahkan file, kamu bisa lebih mudah menyesuaikan posisi dan memperbaiki detail tanpa kesalahan.
Trim Objek Polyflex yang Bertumpuk
Jika desain polyflex berada di atas bagian dari gambar DTF, lakukan trim pada bagian objek polyflex. Ini akan mencegah bagian polyflex menempel di atas tinta DTF, yang bisa menyebabkan daya rekat lemah. Pastikan bahwa potongan polyflex hanya menutupi bagian yang diperlukan saja.
Pastikan Presisi Posisi
Setelah desain ditrim, lakukan simulasi penempatan agar hasil polyflex benar-benar sesuai dengan posisi desain DTF. Ini penting agar polyflex menempel dengan sempurna tanpa merusak desain sablon yang sudah ada.
Gunakan Format yang Tepat
Simpan file DTF dalam format PDF berkualitas tinggi untuk keperluan print, dan simpan file polyflex dalam format vektor untuk proses cutting. Format yang tepat akan memudahkan kedua proses tersebut.
Urutan Press yang Tepat
Urutan pressing sangat penting! Press sablon DTF terlebih dahulu. Setelah itu, baru tempel dan press polyflex. Ini penting karena DTF tidak bisa menempel pada permukaan polyflex, dan beberapa jenis polyflex tidak bisa dipress dua kali karena efek warnanya bisa hilang atau mengkerut.
3. Cocok untuk Mesin Rhinotec DTF Series
Tips multilayer ini sangat ideal jika kamu menggunakan Rhinotec DTF Series. Mesin-mesin ini punya kemampuan cetak detail tinggi dan presisi stabil, yang sangat dibutuhkan saat melakukan penumpukan desain. Ditambah lagi, jika kamu menggunakan mesin cutting Rhinotec RC series, proses trimming dan alignment desain polyflex jadi lebih mudah dan akurat.
4. Mengapa Teknik Multilayer DTF dan Polyflex Sangat Menguntungkan?
Multilayer DTF dan polyflex bisa menghasilkan karya sablon yang mengesankan—asal tahu cara dan urutan yang benar. Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa menghindari kesalahan umum dan menciptakan hasil sablon yang presisi, awet, dan tentunya estetik.
Siap mencoba teknik multilayer DTF dan polyflex untuk usaha kaos custommu? Konsultasikan mesin DTF Rhinotec atau mesin cutting Rhinotec yang sesuai dengan kebutuhan produksi kamu melalui RhinoCare atau cek lebih lanjut produknya di rhinoindonesia.com/rhinocare.
Baca juga:
- Printer Sublim: Fungsi, Jenis dan Kelebihannya
- Desain Kaos Kemerdekaan: Art Garuda yang Penuh Makna!
- Tips Cetak Kaos Warna Gelap agar Hasil Tajam, Halus, dan Tahan Cuci!
FAQ
Q: Apa yang dimaksud dengan teknik multilayer DTF dan polyflex?
A: Teknik multilayer DTF dan polyflex menggabungkan dua metode sablon dengan bahan yang berbeda: sablon DTF untuk gambar berwarna dan polyflex untuk desain potongan. Kedua bahan ini disatukan untuk menciptakan desain yang lebih kompleks dan menarik.
Q: Mengapa polyflex tidak menempel dengan baik pada sablon DTF?
A: Polyflex mungkin tidak menempel dengan baik pada sablon DTF jika proses trimming desain tidak dilakukan dengan tepat atau jika urutan press tidak benar. Penting untuk memastikan desain polyflex berada di posisi yang tepat dan diproses setelah sablon DTF.
Q: Apa tips agar desain polyflex tetap tajam dan tidak pudar?
A: Gunakan format vektor untuk desain polyflex dan simpan dalam kualitas tinggi. Pastikan juga untuk menggunakan mesin cutting Rhinotec RC Series yang dapat menghasilkan potongan presisi, serta lakukan proses press yang benar untuk menghindari kerusakan desain.
🔍 Incoming Search Terms
- tips sablon multilayer DTF dan polyflex
- cara sablon polyflex dengan DTF
- sablon DTF dan polyflex untuk kaos
- mengapa polyflex tidak menempel pada DTF
- teknik multilayer sablon kaos
- tutorial sablon multilayer DTF dan polyflex
- cara sablon polyflex dengan presisi
- mesin sablon DTF Rhinotec untuk polyflex
- sablon DTF dan polyflex di kaos
- sablon kaos custom dengan DTF dan polyflex