5 Alasan Sablon DTF Sering Gagal – Pasti untuk para pengusaha sablon digital mendengar istilah DTF atau “Direct Transfer Film” sudah tidak asing lagi. Memang DTF sendiri menjadi metode sablon digital khususnya apparel yang sangat banyak peminatnya karena prose cetaknya memang sangat mudah dan tergolong cost produksi jauh lebih hemat.
Tapi, beberapa diantara pengusaha sablon yang menggunakan sablon DTF mengalami kegagalan, hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Sebenarnya hal seperti ini sangat bisa kamu antisipasi loh. Baca artikel ini sampai tuntas ya untuk info lengkapnya.
Over Powder
Yang pertama sering terjadi adalah over powder atau bubuk lem yang berlebihan. Biasanya terjadi saat proses penaburan bubuk lem pada area transfer film yang dicetak dalam keadaan masih basah. Hal inilah yang mengakibatkan kualitas hasil cetak sablon DTF memiliki tekstur lebih tebal dan kaku saat diraba. Hasil sablon DTF bisa dikatakan maksimal jika memiliki tekstur yang halus, elastis, dan lembut.
Solusinya kamu bisa menaburkan bubuk lem langsung pada kertas fil yang masih basah lalu diamkan ± 15 menit. Hal ini dilakukan agar tinta benar-benar kering. Setelah itu jangan lupa dikibaskan area gambar yang sudah diberi bubuk lem dengan menyentil dengan rata agar bubuk lem tidak terlalu menumpuk atau nge-blok
Munculnya Bercak Bintik Powder
Siapa yang pernah mengalami hal ini? Hal seperti ini biasana karena masih ada sisa bubuk lem yang menempel di sisi luar transfer film yang tidak gambar cetaknya. Bentuk bintiknya seperti ketombe dan susah hilang setelah proses cuci.
Untuk mengatasi masalah ini, kamu harus mengusahakan bubuk lem menempel pada transfer film secara merata dan pastikan juga bagian yang tidak ada gambar cetaknya tidak ada bubuk yang tersisa.
Hasil Warna Pudar
Hasil warna pudar dikarenakan tinta putih yang terlalu rendah menggunakan software bawaan jadi hasil cetak warna nya kurang maksimal.
Cara agar hasil warna sablon dtf maksimal kamu bisa menaikkan persentase tinta putih DTF menjadi 80% dengan resolusi 1440 x 720 dpi serta pada white layer generation pilih 100% white under any colored pixel.
Hasilnya Sablon Berminyak
Hasil sablonnya berminyak karena transfer film terlalu lembab yang dikarenakan kelembapan ruangan.
Cara mengatasinya transfer film yang kamu miliki tidak boleh terpapar suhu ruangan ac seperti diletakkan di atas meja dengan alas kain atau bahan yang kamu gunakan adalah roll to roll, kamu bisa menutuonya transfer film gulungan itu dengan kain. Usahakan suhu nya berkisar 24-25°C.
Hasil Sablon Muncul Bercak Air
Ada pula yang muncul seperti bercak air pada hasil sablon hal ini dikarenakan proses pelelehan lem kurang matang sehingga tinta DTF kurang kering.
Kamu harus atur waktu dan suhu pada mesin curring kisaran ± 5-10 detik dan ingat ya jangan simpat transfer film terlalu lama agar tidak mudah lembab. Sebisa mungkin setelah melelehkan bubuk lem, angkat, lalu tunggu beberapa detik meudian segera press ke media yang diinginkan.
Nah itu tadi artikel mengenai 5 alasan sablon DTF sering gagal. Ingat ya setiap kendala pasti ada solusinya. Untuk menghindari kegagaan pada saat produksi harus perhatikan setiap prosesnya sudah sesuai dengan tahap yang benar ya. Bagaimana, makin tertarik kan untuk menjalankan usaha sablon DTF ini?